Selamat datang di blog saya Saudaraku... beginilah keadaannya, tidak usah sungkan untuk membacanya :)

Minggu, 14 Februari 2010

Berkaca pada Angka Tiga (130210)



Mungkin kemarin adalah hari yang istimewa, ketika banyak temen mengucapkan selamat, ketika di dinding facebookku penuh dengan berbagai kalimat, belum lagi telpon dan sms yang datang silih berganti. Aku sendiri ndak tau apa yang ada dalam benakku, senangkah, bahagiakah, atau mungkin ada rasa sedih? Ya tentu bahagia karena masih banyak yang care dengan mengucapkan selamat buat aku :) makasih bangeet buat temen-temen yang telah peduli :) bahagia karena masih diberi kesempatan untuk bisa menghirup udara di dunia ini, yang berarti aku masih bisa menikmatinya.

Dibalik itu semua sebenarnya ada rasa gundah, bagaimana tidak.... dulu ketika perubahan dari angka depan 1 ke angka 2 terasa bangga karena aku telah beranjak dewasa, sekarang perubahan angka depan 2 ke angka 3, fufufufufu....... sebanarnya bukan perubahan angka yang menjadi masalah tapi apa yang telah bisa aku perbuat selama 30 tahun ini? Berbicara tentang manfaat, aku merasa selama ini belum bisa memberikan manfaat yang lebih kepada siapapun baik buat keluarga, teman-teman, lingkungan, apalagi manfaat buat agama, bangsa dan negara, duuuh masih sangat jauh. Demikian juga kalo berbicara tentang kebahagiaan, mungkin aku merasa bahagia dengan diriku sekarang, tapi apakah hidup hanya untuk kebahagiaan diri sendiri?? Ketika orang tua berjuang untuk membesarkan aku, berjuang untuk menjadikan aku “orang” mungkin aku akan berpikir bahwa itu lah kewajiban orang tua terhadap anaknya, tapi apakah Cuma seperti itu? Tidak, aku ingin membahagiakan mereka, kalau mau membalas semua perjuangan mereka tentu tidak mungkin, dan merekapun tidak pernah menginginkan balasan itu, tapi setidaknya aku ingin sedikit membahagiakan mereka :)kalu bisa sih banyak:) dan apa yang aku rasakan setelah 30 tahun perjalananku? Aku merasa sama sekali belum bisa membahagiakan mereka. Analoginya... di usiaku yang sekarang seharusnya aku bisa menjadi tempat bersandar bagi kedua orang tuaku, tapi kenyataannya tidak, kadang aku malah perpegangan pada mereka hanya agar aku bisa berdiri dengan tegak.

Kegundahan ini akan semakin memuncak ketika aku melihat ke sekeliling... ketika temen-temenku, dan orang-orang seusiaku telah berbuat banyak minimal untuk keluarga kecilnya, atau masyarakat disekitarnya, dan bahkan untuk bangsa dan negaranya. Kegundahan ini mungkin juga dirasakan oleh kedua orang tuaku ketika melihat aku masih asyik dengan diriku sendiri, walau tidak pernah terucap tapi aku tau kegundahan itu, mereka tentu ingin melihat aku datang ke rumah dengan menggandeng seorang wanita, atau bahkan sambil menggendong seorang anak kecil yang imut  dan sampai saat ini semua itu belum terwujud.

Mars and Venus, penduduk kedua planet ini memang sulit disatukan tanpa adanya sebuah pengertian bahwa mereka memang berasal dari dua planet yang berbeda, kadang punya cara sendiri untuk mengungkapkan atau mengekspresikan sesuatu, itulah pria dan wanita :) yang bisa menjembatani adalah bahasa, komunikasi, dan semangat untuk saling mengerti :) Duuh... kadang semakin dewasa (eh ralat... semakin tua) itu ndak enak juga, terlalu banyak pertimbangan, terlalu banyak itung-itungan yang kadang malah membuat kita ndak maju-maju huuh... ndak seperti jaman muda dulu, semua mengalir hanya mengikuti apa yang dirasakan... pertimbangan mah soal belakangan :D

Apapun itu, aku tetap bersyukur dengan kehidupanku, atas semua nikmat yang telah diberikanNya kepadaku, dan tentu berharap, berdoa, dan berusaha untuk menjadi lebih baik dan bahkan menjadi yang terbaik untuk keluargaku, orang-orang di sekitarku, masyarakat, agama, bangsa dan negaraku....
Untuk Bapak, Ibu, n Saudara-saudaraku serta temen-temenku, makasih telah menjadikanku seperti ini... dan bantulah aku untuk menjadi lebih baik... :)

3 komentar:

  1. Ada 2 perkara yg jika kita ikuti akan meningkatkan kematangan diri..
    1.selalu melupakan amal yg kita lakukan..
    2.selalu ingat kematian..

    Dewasa bukan datang sendiri,tp harus dicari..

    Wis ngene ae komenku..

    BalasHapus
  2. membaca tulisan mas ini, membuat aku introspeksi
    karena aku pun ternyata mengalami hal yang sama
    belum adanya kemampuan pada diriku untuk membahagiakan orang tua...hiks...

    intinya...
    ikhtiar dan doa harus sejalan...
    semangat untuk berusaha
    selebihnya...
    ikhlas akan keputusan-Nya
    yakin semua akan indah pada waktunya... ^_^

    BalasHapus
  3. mas peje, apa sih yang sampean cari sekarang ini ?

    BalasHapus

Saya akan sangat bangga bila ada yang mau berkomentar. Monggo saya persilahkan...